Ceritanya walaupun telah lampau tetapi demi pembelajaran bersama saya akan ceritakan kembali kisah saya ini. Semoga menjadikan inspirasi bagi kita semua, terutama yang sempat membaca artikel ini dan dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari dan saya doakan semoga mendapat kemudahan dan keuntungan yang berlipat.
Seperti biasanya saya pergi kerja, anak pergi sekolah dan istri saya pun pergi mengajar ke sekolah. Pada waktu itu saya hanya membawa uang satu lembar 5 ribu sebagai bekal. dan yang tersisa di dompet hanya ung itu. Jarak antara rumah dan tempat kerja sekitar 25 km. kalau PP 50 km,
sesampainya ditempat kerja saya mengajak teman-teman untuk shalat dhuha, kebetulan tempat kerja dengan mesjid cukup dekat. karena kerja saya nyantai, karena saya seorang pemimpin waktu itu hanya terima laporan dari rekan-rekan marketing saja. Jadi biasnya saya suka di mesjid sampai sholat dhuhur.
Kejadiannya berawal setelah sholat dhuhur, waktu saya keluar mesjid saya ketemu dengan pengemis yang bias mampir ke rumh saya. Awalnya kaget juga kok bisa bertemu di sini. Tanpa pikir panjang, saya berikan uang yang tinggal satu-satunya dlam dompet 5 ribu rupiah tersebut ke pengemis tadi.
Lalu pengemis tadi berdoa kepada Allah, mendoakan saya semoga Allah membalas kebikan saya, saya seendiri hanya mengaminkan saja. Disini letk keikhlasan kita diuji, cob bayangkan, saya mesti tidak makan siang kren uang gak ada, belum lagi motor saya tidak dikasih bensin, tadi pagi lupa isi bensin. kalau msih dirumah kn bis ngutang dulu ke warung. Maslahnya ini kan juh, belum pada kenal, soalnya kantor baru.
Tapi dengan keyakinan saya pasti sampai rumah tanpa harus menuntun motor dengn jarak puluhan kilometer. Sekli lagi saya di uji tentang keikhlasan, Orang berfikir mungkin jika uang 5 ribu tadi tidak diberikan pada pengemis tadi tapi dibelikn bensin, mungkin akan selamat sampi rumah.
Namun saya tidak berfikir panjang, saya menstarter motor kemudian pulang, walau dengan perasaaan galau dan hujan gerimis menyertai. Alhamdulillah pas nyampai rumah motorku kehbisan bensin, tnk kering. Allah menyelamtakan saya.
Kejadian berikutnya adalah pada esok harinya saya didatangi orang yang mau pinjam dana. Saya dimintai tolong agar prosesnya lancar. Dengan senanng hati saya membantu, toh itu pekerjaan saya, marketing freelance.
Tak lama setelah semua persyaratan beres, saya berikan kepada surveyor untuk disurvey. Kejaiban datang. Tak butuh waktu lama, permohonan kredit dengan jaminan BPKB Mobil langsung disetujui, hanya dalam jangka waktu hari itu.
Pada proses pencairan dikantor pun terasa begitu cepat krena pihak leasing sudah mempersiapkan segalanya, benar-benar Ajaib. Setelah itu aya diantar pulang naik mobilnya, sesampainya dirumah saya dikasih amplop sebagi tanda terima kasih.
Besoknya kejadian lebih heboh lagi Saya diajak makan-makan di rumah makan ikan bakar dengan pembesar-pembesar orang leasiung. Bos menyatakan terima kasih pada saya, karena jasa saya memasukkan BPKB mobil sehingga kerjsama dengan leasing tersebut terjalin. Disamping itu pihak leasing memberikaan bonus pada saya sebesar Rp.1.000.000 (satu juta rupiah), sebagai bendera.
Saya terharu dengan hal itu, sungguh diluar nalar. Setelah berfikir panjang oooh.... mungkinkah saya telah beramal hanya dengan Rp. 5.000 llah mengembalikan pada saya berlipat ganda?, Saya teringat apa kata orang tua dan guru ngaji saya "Kalau beramal itu mesti ikhlas", Apa itu ikhlas, Mngin barometernya dpat disamakan dengan kita buang hajat. Coba saja masa kalu kita buang hajat megingat-ingt atau menyyangkan kalu dibung, kan nggak lucu.
Oh yaa. pembaca belum tahu ya isi amplop yang dikasih oleh nasabah tersebut , ternyata Alhamduliilah isiny waktu itu Rp. 150.000, jumla yang cukup lumayan. Pesan saya, jika maubersedekah harus ikhlas. jangan pernah mengharapkn balasan. Kalu sudh bermal jangn diingat-ingat yaaaa..