Studi yang dikerjakan oleh University of California di San Diego serta diterbitkan di jurnal Sleep, ditemukan kenyataan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam bakal gampang terserang demam dibanding dengan orang yang tidur satu jam lebih lama.
Para peneliti kemudian menelisik siapa diantara orang-orang itu yang sakit demam dan ternyata mereka yang punya kebiasaan kurang tidur cenderung untuk lebih mudah sakit.
University Herald mengutip penelitian itu menyebutkan secara khusus ditemukan fakta bahwa orang yang tidur lima jam atau kurang setiap malam mempunyai kemungkinan 4,5 kali lebih besar untuk terjangkit demam dibandingkan orang yang tidur tujuh jam atau lebih. Mereka yang tidur selama enam jam ternyata mempunyai kemungkinan 4,2 kali lebih rendah dibandingkan mereka yang tidur lima jam atau kurang.
Sementara itu, meskipun ada kepercayaan bahwa vitamin C bisa mencegah demam, ternyata penambahan suplemen vitamin C hanya memberikan efek yang kecil untuk mencegah demam. Hal ini berdasarkan pada 29 studi terhadap 10.000 partisipan, seperti diwartakan oleh Spokesman Review.
Menurut DailyTimesGazette, minum vitamin C hanya akan mencegah demam jika tubuh mempunyai tingkat vitamin yang rendah, seperti pada kasus orang yang tinggal di daerah dingin dan orang-orang yang berolahraga keras.
Selain pada kasus di atas, tidur yang cukup lebih memberikan keuntungan daripada mengonsumsi vitamin C untuk menyembuhkan demam. "Tidur merupakan cara alamiah untuk melawan demam,"