Menurut riset, seputar 20 % anak-anak mendengkur tanpa ada berimbas pada kesehatan. Pakar medis menuturkan, sleep apnea (masalah tidur) yang nampak disebabkan mendengkur bisa merubah perkembangan anak, baik emosional ataupun perubahan fisik hingga orangtua mesti waspada.
- Pembengkakan rongga hidung. Anak dengan hidung yang bengkak mengalami kesulitan dalam bernapas. Hal ini dapat terjadi ketika anak memiliki alergi. Gejala-gejalanya adalah anak bernapas melalui mulut.
- Kegemukan. Obesitas juga berhubungan erat dengan kondisi seperti ini. Terlebih jika terjadi peningkatan lemak di sekitar leher. Penelitian baru menemukan, obesitas memengaruhi lajut mendengkur seorang anak. Anak obesitas merupakan masalah kesehatan yang serius saat ini.
- Gangguan rongga pernapasan. Mendengkur pada anak juga dapat disebabkan oleh beberapa gangguan pernapasan. Anak-anak dengan asma pasti akan mendengkur. Bisa juga anak yang sering mendengkur karena dia memiliki alergi, asma, infeksi tenggorokan atau telinga. Konsultasikan dengan dokter untuk perawatan yang lebih baik.
- Penyumbatan Hidung: Biasa disebut sinusitis kronis. Segera periksakan anak Anda saat dia mengeluhkan tentang pernafasannya. Anak-anak dengan masalah ini mencoba untuk bernapas melalui hidung dan meningkatkan potensi mendengkurnya.
- Pembesaran amandel: Hal ini juga menjadi salah satu alasan yang dapat menyebabkan kesulitan dalam bernafas karena berada dalam saluran pernafasan. Orang tua harus berhati-hati ketika anak Anda memiliki tonsilitis. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari kondisi kronis.
- Stres: Meski belum terbukti secara ilmiah dan valid, ternyata stres juga dianggap sebagai penyebab mendengkur pada anak. Tekanan emosional pada anak membuatnya tidak nyaman bahkan untuk bernafas sekalipun. Anak yang bahagia biasanya akan lebih terhindar dari kebiasaan mendengkur.
Berikut tips saat si buyung tidur mendengkur. Mintalah bantuan dari praktisi kesehatan tidur atau dokter anak. Jangan bereksperimen menggunakan produk anti mendengkur yang banyak dijual bebas. Dokter akan mengobservasi perilaku tidur anak. Untuk anak-anak yang menderita Obstructive Sleep Apnoea (OSA), tindakan pertama yang dilakukan adalah operasi menghilangkan amandel dan adenoid. Operasi ini hampir bisa menyembuhkan sebagian besar kasus OSA. Cara lain adalah dengan metode tanpa operasi yaitu anak terus menerus menggunakan mesin untuk saluran napas, atau pipa yang diletakkan di mulut selama ia tidur