Ada berbagai hal menarik yang perlu Anda ketahui tentang koma dan salah satunya yaitu fakta bahwa koma bukan merupakan suatu penyakit. Koma adalah suatu gejala atau respon terhadap suatu penyakit seperti misalnya cedera kepala berat atau masalah metabolisme. Ada alasan mengapa saat berada dalam kondisi koma, seseorang tidak bisa merespon rangsangan dari sekitar. Alasannya yaitu karena ketika seseorang sedang berada dalam keadaan koma, fungsi otaknya berada pada titik terendah dan itulah yang menjadi alasan mengapa orang yang sedang koma tidak dapat merespon rangsangan dari sekitar. Satu hal yang perlu Anda tahu yaitu meskipun orang yang sedang tidur dan orang yang sedang koma masih sama-sama hidup, orang yang sedang koma tidak bisa dibangunkan meski dengan menggunakan cara yang sangat menyakitkan sekalipun. Hal ini berbeda dengan orang yang sedang tidur karena orang yang sedang tidur bisa dibangungkan dengan mudah. Akibatnya, seseorang yang sedang koma tidak akan sadar dan takkan merespon suara maupun berbagai hal yang terjadi di sekitarnya.
Satu hal lain yang perlu Anda ketahui yaitu bagaimana orang yang sedang koma tidak bisa merespon dari telinga maupun dari mata. Dan selain itu, orang yang berada dalam kondisi koma juga tidak punya respon terhadap rasa sakit. Tak hanya itu, orang yang sedang koma juga tidak bisa memberikan respon terhadap rangsangan bahasa. Dengan kata lain, kemampuan komunikasi orang yang sedang koma tidak berfungsi. Semua hal tersebut dikarenakan otak sedang berada pada titik terendah. Meski begitu, orang yang sedang koma sebenarnya juga bisa mengeluarkan suara dan membuat gerakan. Namun, karena sejatinya orang yang sedang koma ada dalam keadaan tidak sadarkan diri, maka harus dikendalikan supaya tidak memegang infus dan menyebabkan infus terlepas.
Penyebab Koma dan Masa Koma yang Beragam
Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan koma dan salah satunya yaitu cedera kepala yang berat yang tentu saja bukan satu-satunya hal yang bisa menyebabkan koma. Hal-hal lain yang bisa menyebabkan koma meliputi mengkonsumsi alkohol, konsumsi morfin, diabetes, infeksi di otak, pendarahan, dan stroke parah. Sementara itu, masa koma bisa beragam. Koma umumnya tidak berlangsung selama lebih dari empat minggu akan tetapi ada beberapa orang yang kondisi komanya bergeser ke kondisi persistent vegetative. Dalam kondisi tersebut, pasien tidak sadarkan diri akan tetapi napas dan tekanan darahnya normal dan sang pasien juga bisa mencerna serta mengeluarkan makanan. Berita buruknya, kondisi vegetatif bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Inilah Yang Terjadi Saat Orang Sedang Koma dan terus berada dalam kondisi koma dalam waktu yang sangat lama.