Beberapa hal tak terduga serta tidak selamanya mengasyikkan yang berlangsung pada malam pertama. Beberapa pria yang awalnya punya niat berhubungan sex lebih lama, nyatanya mengalami orgasme lebih awal. Di lain pihak, wanita yang berangan-angan meraih klimaks nyatanya telah merasa kesakitan diawal penetrasi. Bagaimanakah baiknya melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya?
Di balik kegembiraan, tiap pasangan pasti punya banyak pertanyaan dan kekhawatiran di pikiran menjelang malam pertama. Padahal semua kecemasan inilah yang justru akan mematikan perasaan bahagia dan kesenangan saat melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul, beserta jawabannya.
Apakah akan terasa sakit?
Wanita yang menjalani hubungan intim pertama kalinya bisa merasakan nyeri pada vagina. Rasa sakit ini umumnya disebabkan robeknya selaput dara saat penetrasi. Selaput dara adalah lapisan yang meliputi sebagian atau seluruh jalan masuk ke vagina. Meski demikian, selaput ini bisa saja sudah robek tanpa disadari pada saat lain, seperti ketika mereka melakukan olahraga yang sedikit ekstrem.
Namun sebenarnya rasa sakit lebih sering diakibatkan oleh rasa cemas dan khawatir akan munculnya rasa sakit itu sendiri. Rasa khawatir ini sebenarnya dapat dikurangi jika masing-masing merasa nyaman dengan satu sama lain.
Foreplay yang tepat dapat menjadi kunci keluarnya pelumas dari vagina. Foreplay adalah bentuk aktivitas sebelum penetrasi seksual, seperti mencium, memeluk, atau seks oral. Sedangkan pelumas bermanfaat memudahkan penetrasi. Tanpa pelumas, penetrasi penis akan mendatangkan nyeri pada vagina.
Apakah tidak keluar darah berarti tidak perawan?
Sebagian wanita mengalami pendarahan yang keluar dari vagina saat senggama, sementara sebagian lain tidak. Namun hal tersebut tidak berhubungan dengan keperawanan seseorang. Darah memang pertanda robeknya selaput dara. Namun seperti disebut di atas, selaput dara ini dapat robek sebelum malam pertama.
Bagaimana jika pasangan kecewa?
Khawatir akan bentuk tubuh yang tampak tidak indah kadang-kadang membuat wanita sering ingin bersembunyi di balik selimut atau bersikeras tidak menyalakan lampu sepanjang bercinta. Padahal rasa tidak percaya diri ini justru dapat menjadi pemicu utama rasa tidak nyaman dan nyeri saat penetrasi. Selain itu, ketidakpercayaan diri tersebut dapat berdampak kepada sisi emosional pasangan.
Apakah saya dan pasangan akan mencapai klimaks?
Sebaiknya tidak perlu terlalu berharap dapat mencapai orgasme. Selain hanya akan mendatangkan beban, faktanya kebanyakan wanita memang tidak mencapai klimaks saat pertama kali berhubungan intim. Orgasme mudah dicapai jika pasangan telah sama-sama merasa nyaman dan terbiasa dengan tubuh serta kebiasaan satu sama lain. Hal inilah yang membutuhkan waktu.
Malam pertama memang bukan momen yang segala sesuatunya dapat diperkirakan dan diatur. Namun terdapat beberapa panduan/hal yang dapat diingat agar dapat merayakan malam tersebut tanpa rasa cemas.
Membuat diri senyaman mungkin. Nyaman dan rileks adalah faktor terpenting dalam menjalankan hubungan intim yang menyenangkan. Abaikan kekhawatiran dan cobalah untuk fokus kepada kebahagiaan diri bersama pasangan. Menarik napas dalam-dalam, memutar musik favorit yang menenangkan, dan berbincang dapat menjadi cara untuk santai.
Menikmati foreplay. Nikmati saat saling mencium, menyentuh, membelai. Tidak perlu terburu-buru mencapai tahap penetrasi.
Komunikasi. Tidak apa-apa untuk membicarakan bagaimana hubungan intim yang diinginkan sebelum melakukannya. Selain itu, bicarakan di sela-sela foreplay justru juga dapat membuat pasangan saling memahami yang diinginkan masing-masing. Pastikan pasangan tahu bahwa yang dia lakukan menyenangkan atau tidak, dan bagaimana cara yang diinginkan.
Hindari orgasme palsu. Beberapa orang mengekspresikan diri seakan-akan dia telah mencapai orgasme demi membuat pasangannya senang. Padahal selain menipu diri sendiri, selanjutnya hal ini justru akan membuat kedua pihak makin sulit menemukan cara/posisi yang paling nyaman untuk mencapai klimaks bersama.
Merencanakan kehamilan. Jika memang ingin menunda kehadiran buah hati, ada baiknya merencanakan pemakaian kontrasepsi yang tepat dengan baik. Pasangan yang akan menikah dapat berkonsultasi ke dokter kandungan agar rencana dapat tersusun dengan baik. Hal ini diperlukan agar hubungan intim tidak membuat Anda khawatir karena belum ingin memiliki buah hati.
Hindari minuman keras. Sebaiknya hindari melibatkan minuman keras sebelum atau selama berhubungan intim untuk menghilangkan kecemasan. Minuman keras justru dapat membuat manusia kurang sadar saat beraktivitas seksual.
Di atas semuanya, seksualitas adalah hal sangat personal yang harus dijaga tiap orang. Menunggu waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim pertama dengan orang yang tepat, tanpa paksaan, dan penuh kesadaran serta tanggung jawab adalah salah satu bentuk penghargaan terbesar terhadap diri sendiri.